Jumat, 26 November 2010

kotak merah muda :sepotong hati tak utuh didalamnya

" Hari gini jangan hidup pakai hati...!". Jawabku seenaknya seakan tak memperdulikan pertanyaanmu tentang cinta. Jauh dilubuk hati, luka itu menganga lagi. Luka yang kusimpan rapat-rapat di dalam kotak merah muda
dengan sepotong hati tak utuh didalamnya. Ingin ku katakan padamu " jangan lagi tanyakan arti cinta. Tak semudah ucapmu, siapkan satu bilik , pagari dengan tiang - tiang kasih yang kokoh, hiasi dengan kilauan mutiara cinta dan .berikan pada yang ter istimewa . 
Cinta...!. 
Sudah sejak lama aku tak lagi mengenalnya, jadi bagaimana mungkin bisa ku jawab pertanyaan mu...?.

Rentetan pertanyaanmu hanya membuat hati ini tambah nyeri...!.
Hmmmm..... ternyata aku masih punya hati . Baguslah !.setidaknya uagar aku tak lupa menikmati rasanya nyeri!. Jangan bersikap seolah kau sudah sangat mengerti hanya karena sikapku yang tak seperti perempuan pada umumnya. Tak semudah yang kau duga untuk membuatku tunduk pada kehendak hati. Sepertinya memang kau tak mengerti !. Sejak tak lagi hidup bersama hati, aku terus berlari dari satu pentas ke pentas lain, berganti dari satu topeng ke topeng lain, menjaga lentera hati orang-orang disekelilingku agar tetap menyala. 
Tak mudah memang, Tapi biarlah asal tak lagi berjumpa dengan kata kecewa !.

Kali ini, biarlah ku beri sedikit  peran ku agar kau mengerti bahwa aku bukan kelana pencari cinta.
Kecupan lembut di kening lebih dari cukup untuk membuat senyumku mengembang.
Bersandar di bahu mu lebih dari cukup untuk membuat nyenyak tidurku.
Menatap teduh matamu lebih dari cukup untuk mendamaikan gemuruh badai dihati.
Kelembutanmu lebih dari cukup untuk membuatku memahami betapa tipis batas antara logika dan hati. Memintaku untuk tak lagi menjadikan asap sebagai sahabat lebih dari cukup untuk membuatku belajar hidup dengan hati.
Menoleh sejenak, menghentikan langkahmu hanya untuk menunggu agar kita dapat berjalan beriring sudah lebih dari cukup untuk membuka mata bahwa akupun pantas diperlakukan sebagai perempuan.

Tak perlu jadikan aku bidadari untuk hiasi surgamu.
Cukup buatkan saja bilik kecil disudut ruang tergelap hatimu
lalu biarkan aku bersemayam didalamnya.
Belum lagi sehari, ternyata hati ini sulit mengerti.mengapa waktu bergitu cepat berlalu

Ah sudahlah !.
Tak perlu gunakan kata sebagai ungkapan rasa.
Kita bukan lagi bocah ingusan yang mudah terlena dalam buaian pujangga
Cukup bilik itu saja....
Sampai siap ku langkahkan kaki menyusuri jalan sepi
'tuk temukan cinta yang tak lagi nafsu sebagai tahtanya.
Hanya sejumput rasa ingin bersama selamanya dengan selimut kasih sebagai penutup cerita.
Sederhana...............


*JKT,10410*